Desa Berahan Kulon memiliki kekayaan sumber daya alam yang signifikan dan menjadi fondasi utama bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Letaknya di dataran rendah pesisir utara Jawa dan dominasi lahan basah menjadikan desa ini sangat potensial dalam sektor pertanian dan perikanan.
Luas dan Jenis Lahan
Berdasarkan data profil desa, total luas wilayah Desa Berahan Kulon adalah ±957,36 hektare, dengan komposisi pemanfaatan lahan sebagai berikut:
| Wilayah | Luas (ha) | Luas (km2) | Luas (%) |
| Tambak | 473 | 4,73 | 49,39 |
| Sawah alih fungsi tambak | 249,3 | 2,493 | 26,03 |
| Pertanian sawah | 176,2 | 1,762 | 18,40 |
| Pemukiman | 31,7 | 0,317 | 3,31 |
| Tanah Kas Desa | 26 | 0,26 | 2,72 |
| Makam | 1 | 0,01 | 0,10 |
| Sekolah | 0,13 | 0,0013 | 0,01 |
| Perkantoran | 0,03 | 0,0003 | 0,03 |
| Jumlah | 957,36 | 9,5736 | 100 |
Dari data tersebut, lebih dari 93% lahan desa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan perikanan, menjadikannya potensi utama yang menopang ekonomi lokal.
Karakteristik tanah di desa ini didominasi oleh tanah lempungan yang memiliki struktur padat namun cukup subur. Tanah lempungan adalah jenis tanah yang memiliki kandungan lempung (clay) yang tinggi, dengan karakteristik tekstur halus, lengket saat basah, dan keras saat kering. Tanah ini mampu menyimpan air dan unsur hara dengan baik karena pori-porinya kecil, sehingga cocok untuk kegiatan pertanian seperti budidaya padi dan palawija. Namun, tanah lempungan juga memiliki drainase yang lambat, sehingga rentan tergenang bila tidak dikelola dengan baik. Di Desa Berahan Kulon, jenis tanah ini menjadi dominan dan sangat mendukung aktivitas pertanian sawah serta tambak, terutama karena sifatnya yang mampu menahan air dan cocok untuk ekosistem lahan basah.
Sumber Air
Desa Berahan Kulon memiliki sumber air yang cukup baik, terutama dari:
- Embung Desa: Berfungsi sebagai penampung air hujan, pengairan lahan, dan memiliki potensi dikembangkan sebagai wisata air dan edukasi lingkungan.
- Sungai Lobener (di bagian selatan): Sebagai batas alam desa dan salah satu jalur air alami.
- Sistem irigasi teknis dan semi-teknis: Mengairi lahan sawah dan tambak, meskipun masih membutuhkan peningkatan efisiensi dan pemerataan pasokan air.
Terdapat beberapa sumber air bersih yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang disajikan dalam tabel berikut:
| Jenis | Jumlah (unit) | Pengguna (KK) | Kondisi |
| Bak penampung air hujan | 10 | 13 | Baik |
| Depot isi ulang | 3 | 235 | Baik |
| Hidran Umum | 2 | 16 | Rusak |
| PAM | 145 | 185 | Baik |
| Sumur gali | 15 | 80 | Baik |
| Sumur pompa | 35 | 85 | Baik |
| Sungai | 2 | 50 | Baik |
Potensi Kelautan dan Pesisir
Wilayah barat desa berbatasan langsung dengan Laut Jawa, menjadikan sektor perikanan tangkap sebagai mata pencaharian penting. Data menunjukkan terdapat 63 nelayan aktif, dengan hasil tangkapan seperti ikan kembung, udang, bandeng, kerang, dan hasil laut musiman lainnya.
Di sisi lain, sektor budidaya perikanan menjadi salah satu unggulan desa, dengan luas tambak yang signifikan. Komoditas yang dibudidayakan meliputi ikan bandeng, lele, udang/lobster, bawal, patin, dan nila, yang tersebar di tambak payau dan kolam air tawar milik warga. Berdasarkan data terbaru, hasil budidaya perikanan darat di Desa Berahan Kulon mencapai sekitar 97,6 ton per tahun, menjadikannya sebagai sumber ekonomi penting bagi masyarakat. Potensi ini terus dikembangkan melalui kelompok perikanan dan pendampingan teknis, meskipun masih diperlukan inovasi dalam pengelolaan, pemasaran, serta pengolahan hasil perikanan untuk meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan sektor ini.
Selain itu, desa juga memiliki kawasan vegetasi mangrove, meski akses ke lokasi masih sulit. Mangrove berperan sebagai pelindung pesisir dari abrasi serta habitat biota laut. Pengembangan ekowisata mangrove dan silvofishery merupakan peluang besar ke depan.
Vegetasi dan Hutan Lokal
Desa ini tidak memiliki kawasan hutan negara atau hutan lindung, namun memiliki vegetasi khas pesisir dan tambak seperti:
- Mangrove (Rhizophora spp.)
- Pohon bakau dan waru laut
- Semak belukar dan rerumputan rawa
Vegetasi ini menyimpan potensi ekologis dan edukatif, serta dapat mendukung program pelestarian lingkungan dan pariwisata berbasis alam.
Sumber Daya Mineral
Hingga saat ini, tidak ditemukan catatan resmi mengenai potensi sumber daya mineral seperti tambang pasir, batu, atau bahan galian lainnya di Desa Berahan Kulon. Namun, lahan tambak garam di beberapa titik menunjukkan adanya kandungan air laut tinggi, yang telah dimanfaatkan untuk produksi garam rakyat, meskipun dalam skala kecil dan belum terorganisasi secara intensif.